Kenapa sih harus bikin content pillar sebelum produksi konten? Kan idenya sudah ada di kepala, kenapa harus ditampung dulu? Kenapa konten dibeda-bedain? Kan yang bikin satu orang? apa sih iut?
Kalau salah satu pertanyaan tadi muncul di kepalamu saat mendengar kata content pillar, berarti artikel ini cocok untukmu, karena kali ini, kami akan membahas tentagnya dan bagaimana cara membuatnya.
Apa itu Content Pillar?
Secara bahasa sebenarnya pengertiannya itu cukup sederhana, yaitu pilar dari sebuah konten, tapi kalau dirumuskan lebih jauh, hal ini bisa diartikan sebagai rumusan topik yang disusun sedemikian rupa untuk menggambarkan brand-mu.
Buat kamu yang merasa membuatnya itu merepotkan, sebenarnya dengan membuat ini malah sangat efisien untuk mengcover semua konten milikmu, dengan membuat pemetaan sebelumnya, kamu punya kesempatan untuk merancang sedemikian rupa bagaimana kamu menggambarkan brand milikmu melalui konten yang dibuat.
Baca juga : Cara Memilih Channel Social Media
Bukan cuma sekedar efisiensi
Berbicara soal hal ini tentu bukan hanya sekedar untuk efisiensi, ada banyak fungsinya, di antaranya adalah.
- Membantu agar tidak burn out
Dengan perencanaan yang teratur, ada kejelasan topik yang akan dibahas sewaktu-waktu tertentu, dengan begini kemungkinan untuk burn out bisa diminimalisir karena ada pola yang terbentuk sifat tiba masa tiba akal tidak akan terjadi.
- Konten lebih tepat sasaran
Pada saat merancang content pillar dapat disesuaikan dengan branding usahamu, m dan lebih mudah merancang konten yang relevan dengan target audiens.
- Waktu dan tenaga lebih terjaga
Sesuai poin pertama, membuat content pillar berarti kamu punya rencana kedepan topik apa yang akan dibahas secara rumusan, ini jelas lebih memudahkan daripada harus memikirkan konten apa yang harus dibuat tiap akan produksi. Hasilnya, produksi bisa berjalan lebih cepat, dan mengurangi beban produksi.
Pengen tau tentang UGC ? Baca disini !
Bagaimana cara merancang content pillar yang works untuk brandmu?

Setelah semuanya, lalu bagaimana cara merancang content pillar?
- Lihat dulu persona brand milikmu
Saat merancang content pillar, tentu harus kembali kepada brand mu, bagaimana persona yang ingin ditampilkan? Siapa targetnya? Bagaimana brand ini ingin dilihat? Semuanya adalah pertimbangan penting saat merancang sebuah content pillar.
- Lakukan research dengan competitor
Bukan sekedar melihat kekurangan, atau bahkan meniru. Melakukan research kompetitor akan sangat penting untuk merefleksikan brand-mu terhadap pasar, dengan melihat respon pasar terhadap kompetitor brand-mu.
- Ikuti trend yang ada
Mengikuti trend bukan berarti meniru apa yang sedang trend, tapi melihat bagaimana brand-mu bisa membicarakan apa yang dibicarakan oleh banyak orang agar tetap relevan, tentu dengan ‘bahasa’ yang digunakan oleh brand milikmu.
- Lakukan riset terhadap trend yang ada
Bukan hanya mengikuti, perlu ada usaha untuk melihat trend dengan sudut pandang berbeda, misalnya dengan melihat bagaimana trend itu terjadi? Mengapa orang-orang membicarakan trend tersebut? Apa yang berbeda dari trend sebelumnya? Data-data kecil yang bisa jadi berguna untuk menyusun perencanaanya
- Lakukan audit social media
Melakukan audit tentu penting untuk melihat konten mana yang works dan tidak, dengan data-data yang akurat, tentu bisa membantu memetakan mana content pillars terbaik untuk brand-mu.
Itulah dia pembahasan tentang content pillar kali ini, kalau kamu mau brand-mu punya content pillar yang bisa membantu efisiensi produksi konten dan membantu mengantar kontenmu tepat kepada audiens yang sesuai, kamu bisa #JalanBareng kami, cukup klik button di bawah ini.