H2H business, sebuah rahasia biar bisnis kamu disayang audiens

“The fact is that businesses do not have emotion. Products do not have emotion. Humans do. Humans want to feel something. And humans make mistakes

– Bryan Kramer

Apa yang membuat audiens memilih suatu brand dibandingkan brand lainnya? pertanyaan tersebut selalu mendasari setiap gerak-gerik brand untuk mempengaruhi audiens. Bukan hanya tentang seberapa bagus produk yang dikeluarkan oleh sebuah brand, melainkan bagaimana perasaan audiens kepada brand tersebut.

Kalau selama ini kamu sudah familiar dengan Business to Business (B2B) dan Business to Customer (B2C), kini saatnya kamu kenalan dengan Human to Human Business (H2H). Human to human adalah cara pandang bisnis yang melihat brand dan pelanggan sebagai manusia. Cara pandang tersebut melahirkan interaksi yang lebih manusiawi antara brand dan audiens. 

Interaksi yang manusiawi menjadi kunci dalam pendekatan bisnis human to human. Jika kamu biasa mendapatkan bahasa marketing yang menjelaskan tentang kelebihan dari suatu produk, human to human marketing justru mengambil sisi di mana marketing menjelaskan tentang keuntungan apa saja yang akan didapatkan pembeli ketika memilih suatu produk.

Pendekatan personal jadi ujung tombak human to human business. Saat ini, komunikasi digital membangun pola komunikasi audiens yang lebih luas, tapi tetap terasa personal. Hal itulah yang bikin audiens merasa berhak untuk memberikan suka atau komentar bahkan terhadap sesuatu yang jauh, karena pesan yang diterima terasa sangat personal.

Lalu bagaimana bisnismu bisa berkomunikasi secara personal dengan audiens?

Buatlah audiens merasa spesial dan dimengerti. Bukankah semua orang senang diperlakukan spesial? Jika bisnis kamu bisa melihat audiens sebagai manusia, maka kamu dapat menyentuh sisi emosional dalam diri audiens.

Share This Post: