Bayangkan setiap pagi kita bangun dan langsung terjebak dalam rutinitas harian. Mandi, sarapan, ke kantor, kerja di depan layar berjam-jam. Kadang, kita lupa bahwa tubuh kita sebenarnya butuh lebih dari sekadar duduk diam. Nah, ASICS datang dengan campaign “JUSTSTANDART” yang sangat relevan untuk kita terutama para pekerja kantoran yang sering kali lupa untuk bergerak, yang dirilis menjelang hari kesehatan mental.
Sebelum memulai campaignnya, Studi State of Mind 2024 dari ASICS mensurvei 26.000 peserta di seluruh dunia, menemukan bahwa skor kesejahteraan mental menurun semakin lama individu tidak aktif.
Demikian pula, studi global lanjutan yang melibatkan lebih dari 7.000 pekerja kantoran kemudian menemukan bahwa tingkat stres meningkat dan skor kesejahteraan mental menurun setelah hanya dua jam bekerja di meja secara terus-menerus. Setelah empat jam, tingkat stres meningkat sebesar 18%.
ASICS juga menyelesaikan studi lanjutan, dipimpin oleh Dr. Brendon Stubbs dari King’s College London & University of Vienna, yang memantau kesejahteraan mental 80 pekerja kantoran dari berbagai negara di seluruh dunia.
Studi ini menemukan bahwa 15 menit bergerak membantu mengembalikan efek dari bekerja di meja dalam waktu lama.
Campaign “JUSTSTANDART” dari ASICS dengan tema “Hello, Workers” nggak hanya bicara soal sepatu atau olahraga, tapi juga ingin menggugah kesadaran kita semua tentang pentingnya keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental.
Dalam keseharian yang sibuk, ASICS mendorong kita untuk tidak hanya mengejar standar umum dalam hidup, tapi membuat standar kita sendiri. Goals-nya jelas: mengajak para pekerja untuk bergerak, berdiri, berjalan, dan menyeimbangkan hidup mereka dengan lebih banyak aktivitas fisik, bahkan dalam ruang kerja yang statis.
Hal ini sesuai dengan filosofi ASICS yang memegang prinsip “Anima Sana In Corpore Sano,” yang berarti “jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat.”
Ini mencerminkan tujuan utama ASICS, yaitu mendorong kesejahteraan fisik dan mental lewat olahraga.
Filosofi ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dan pikiran, di mana olahraga dianggap sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan dan kesehatan secara menyeluruh.
Uniknya, campaign ini tidak berbicara tentang berolahraga untuk menjadi sehat atau langsing tapi, menyasar langsung masalah-masalah keseharian yang hampir semua orang alami, seperti keluhan sakit punggung, kelelahan, hingga menurunnya produktivitas karena kurang bergerak.
Dengan pendekatan ini, ASICS berhasil membuat orang-orang berpikir ulang tentang standar keseharian mereka, sambil memberikan solusi berupa produk yang mendukung kesehatan fisik tanpa mengabaikan performa.
Pemilihan konsep yang dibawakan juga sangat apik, ASICS menyampaikan pesan yang serius dengan memadukan kesenangan dan humor. Sehingga membawa audiens pada perjalanan emosional yang menyediakan beberapa momen “kelegaan” untuk menciptakan pengalaman menonton yang lebih menyenangkan dan membantu menekankan pesan.
Asics paham bahwa sesuatu yang dibawakan dengan sangat serius membawa kesan yang kaku dan bisa jadi sulit untuk ditonton atau dicerna.
Dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa campaign yang dibuat oleh ASICS ini berbasis pada data, pemilihan topik yang relevan untuk menarik perhatian audiens, unsur pesan yang kuat, hingga bentuk penyampaian pesan yang diolah dengan sangat baik.
Kalau kamu berpikir untuk bikin campaign yang nggak kalah keren dengan strategi kreatif, Skena bisa jadi partner terbaik kamu. Yuk #JalanBareng Skena!!