Pansos dengan Numpang Nama Bisa Buat Jualan Kamu Makin Laris di Bulan Ramadan? 

name-dropping marketing

Pernah nggak sih kalian lihat spanduk sederhana di pinggir jalan dan tiba-tiba mata Kamu tertarik pada sebuah spanduk besar dengan tulisan “Ahmad Dhani Pernah Makan di Sini”. Di samping tulisan itu, terpampang foto Ahmad Dhani yang sedang menikmati sajian di restoran tersebut. Siapa yang tidak penasaran untuk mencicipi makanan yang pernah disantap oleh salah satu orang terkenal di Indonesia? 

Spanduk semacam ini mengkamulkan strategi pemasaran yang dikenal sebagai Name-Dropping Marketing. Dengan mencantumkan nama orang terkenal atau influencer dalam strategi pemasaran, perhatian konsumen dapat dengan mudah dipancing. Dalam dunia pemasaran, istilah ini merujuk pada tindakan menyebut atau menggunakan nama tokoh terkenal untuk menarik perhatian konsumen, investor, atau mitra bisnis.

Menurut penjelasan dari Profesor psikologi W. Keith Campbell, sebuah brand dapat terlihat lebih menarik dan kredibel di mata masyarakat ketika mereka terasosiasi dengan nama-nama terkenal. Dengan kata lain, kita cenderung lebih percaya dan tertarik pada produk atau layanan yang direkomendasikan oleh tokoh publik yang kita kagumi dan kenal.

Cara Kerja Name-Dropping Marketing 

Bagaimana sebenarnya cara kerja strategi Name-Dropping Marketing ini? Pada dasarnya, menggunakan nama terkenal memberikan efek “endorsement” pada produk atau layanan yang ditawarkan. Ketika konsumen melihat bahwa seseorang yang mereka kagumi atau hormati pernah terlibat dengan suatu merek, mereka cenderung merasa lebih yakin dan tertarik untuk mencoba produk atau layanan tersebut. 

Namun, Name-Dropping Marketing bukan hanya soal menarik perhatian. Lebih dari itu, hal ini juga menciptakan asosiasi positif antara merek dan tokoh terkenal yang disebutkan. Ini membantu membangun citra merek sebagai sesuatu yang bernilai, bergengsi, dan layak untuk diperhatikan.

Menggunakan Name-Dropping di Bulan Ramadhan, Apakah Strategi yang Efektif?

Penggunaan Name-Dropping Marketing juga dapat diterapkan dengan efektif, terutama dalam konteks perayaan bulan Ramadhan. Dalam bulan suci ini, banyak orang yang mencari tempat makan atau produk tertentu untuk merayakan momen berharga bersama keluarga dan teman-teman mereka.

Mengaitkan nama tokoh terkenal atau influencer dengan produk atau layanan yang ditawarkan selama bulan Ramadhan dapat menjadi strategi yang cerdas. Misalnya, sebuah restoran dapat mempromosikan hidangan spesial Ramadhan dengan menyebutkan bahwa selebriti lokal ternama pernah menikmati hidangan tersebut di sana. Hal ini dapat membuat konsumen lebih tertarik untuk mencoba hidangan tersebut, karena mereka merasa terhubung dengan tokoh yang mereka kagumi. 

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan Name-Dropping haruslah dilakukan dengan etika yang baik. Jangan sampai menggunakan nama tokoh terkenal tanpa izin atau hubungan yang sah, karena hal ini dapat merugikan reputasi merek dan bahkan berujung pada masalah hukum.

Dengan demikian, Name-Dropping Marketing dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam meningkatkan daya tarik dan penjualan sebuah merek, terutama jika digunakan dengan bijak dan etis. Dalam konteks bulan Ramadhan, strategi ini dapat menjadi salah satu cara yang cerdas untuk menarik perhatian konsumen dan memperluas pangsa pasar. 

Ingin mengoptimalkan strategi Name-Dropping Marketing kamu? Skena siap bantu, hubungi kami untuk info lebih lanjut #jalanbareng Skena.

Share This Post: