Saat sesuatu sedang ramai diperbincangkan, biasanya akan banyak muncul video parody marketing untuk riding the wave.
Beberapa ada yang lucu banget.
Beberapa ada yang terasa seperti cuma tiruan murah dari video aslinya.
Padahal, dengan effort yang cukup, dan kreativitas yang lebih, konten parodi bisa jadi jalan untuk meningkatan marketing dari bisnismu.
Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya.
Baca juga : TIktok Creative Center
Apa itu Parody Marketing?
Seperti judul artikel ini, parody jelas bukan sekedar video tiruan atas apa yang sedang ramai.
Terlebih jika output parody yang kamu buat, adalah untuk marketing.
Membuat konten parodi tidak berarti meniru mentah-mentah sebuah konten atau kejadian.
Harus ada sudut pandang berbeda yang dimasukkan sehingga bahkan parodi yang kamu buat bisa terasa original sesuai brand voice milikmu.
Parody marketing sendiri, berarti mendaur ulang sebuah konten atau kejadian, sebagai bahan marketing untuk brand milikmu.
Baca juga : Brand Personification
Keuntungan memakai parody sebagai alat marketing
Untuk kamu yang belum paham manfaat dari parody marketing, Ada beberapa poin yang menurut kami, bisa jadi kelebihan jika bisnismu menerapkan parodi sebagai alat marketing
Referensi terhadap sesuatu yang sudah dikenal
Sebagai media daur ulang dari materi yang sudah ada, audiens biasanya memang dapat mengenali referensi asli dari sebuah parodi.
Sehingga akan lebih mudah menarik audiens dengan storyline yang sudah ada dan familiar dengan mereka
Star Power.
Terkadang, sesuatu yang sedang viral atau ramai diperbincangkan, adalah konten yang berkaitan dengan tokoh yang terkenal, entah itu aktor, penyanyi, selebriti atau tokoh publik lainnya.
Memang terkesan panjat sosial, tapi nyatanya parody marketing memang memungkinkan brand-mu untuk ikut naik bersama sosok yang kamu parodikan.
Sebut saja Dilan cepmek, dan orang-orang yang memparodikan video Tiktok Verrel.
Meningkatkan kemungkinan viral dan social media shares.
Memanfaatkan sesuatu yang sedang viral, membuat kamu bisa berselancar di ombak yang sama dengan konten viral tersebut.
Saat konten yang kamu parodikan naik, tentu akan berdampak juga pada konten yang kamu buat
Tips membuat parody marketing.
Membuat parody marketing memang terkesan mudah, tapi apakah semudah itu?
Tentu tidak.
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat membuat konten parody agar tidak jadi boomerang untuk bisnismu.
Pelajari dulu apa yang akan kamu parodikan.
Memparodikan sesuatu tentu tidak boleh asal menjiplak, seperti yang kami bilang sebelumnya.
Konten parodi mungkin punya potensi lebih lucu dan lebih bagus dari versi aslinya, tapi bermain dengan sesuatu yang sudah familiar di benak orang banyak, tentu akan sangat beresiko
Tanpa effort yang sesuai, kontenmu akan berakhir seperti tiruan murah dari konten yang kamu parodikan
Perhatikan copyright issue.
Untuk masalah yang ini, kreativitasmu akan sangat dibutuhkan.
Dalam membuat konten parodi, kamu tidak bisa menjiplak suatu konten secara utuh.
Saran kami, lihat apa selling point dari sumber materi parodimu Lalu fokus dengan itu.
sebuah parodi tidak harus mirip dengan sumbernya, yang terpenting adalah memakai kembali point-point tertentu, lalu menjadikannya referensi bukan sebagai inti videonya.
Apalagi jika yang kamu parodikan juga iklan.
Ini juga membantu kamu terhindar dari copyright issue yang bisa jadi kamu dapatkan.
Sedikit lebih beda, lebih baik dari sedikit lebih baik.
Kamu harus sadar, kebutuhan marketingmu jelas berbeda dengan apa yang terjadi dengan sumber materi yang kamu parodikan.
Daripada effort lebih untuk membuat parodimu lebih baik, berusahalah untuk jadi lebih beda.
Contoh kasus yang baik adalah konten-konten parody marketing dari Ardit erwanda yang bisa kamu lihat di instagramnya.
Itulah dia pembahasan kami terkait parody marketing, kalau kamu tertarik untuk menerapkan parody marketing untuk bisnismu.
Kamu bisa #JalanBareng Skena dengan klik button di bawah, dan kami yang akan memikirkan strategi terbaik dalam penerapannya.