“They may forget what you said, but they will never forget how you make them feel”
– Carl W. Buechner
Pernahkah kamu bertanya, apa yang menghubungkan brandmu dengan audiens? apakah telepon genggam? sosial media? iklan di televisi? atau videotron di jalanan? Lebih dari itu semua, perasaanlah yang membuat audiens merasa terhubung dengan brandmu.
Meskipun perasaan adalah sesuatu yang abstrak, nyatanya perasaan adalah dasar dari keputusan yang diambil oleh audiens. Apakah audiens akan memilih brandmu atau tidak, sangatlah erat kaitannya dengan apa yang dirasakan oleh audiens terhadap brandmu.
Rasa senang ataupun bangga ketika terkait dengan brandmu, adalah perasaan yang membuat audiens mampu merogoh dompet lebih dalam untuk sekadar terasosiasi dengan brandmu. Lalu bagaimana membuat perasaan untuk brandmu, sehingga dapat terkait dengan perasaan audiens?
Feel your audience! Setelah menentukan target marketmu, cari tahu apa yang mendasari rasa khawatir mereka. Hal kecil apa yang bikin mereka tersenyum. Patah hati seperti apa yang telah mereka lalui. Dengan mengetahui perasaan audiens, brand kamu dapat menciptakan “perasaan” yang merespon perasaan audiens.