Siapa sih yang nggak kenal Sociolla? Brand kecantikan yang sukses mencuri hati para beauty enthusiast di Indonesia. Sociolla memulai bisnisnya lewat website e-commerce sendiri, namun seiring waktu, Sociolla mendirikan offline store dan juga merambah ke marketplace. Bagaimana ceritanya? Yuk, kita bahas!
Sociolla didirikan pada Maret 2015 sebagai platform kecantikan online yang mengutamakan pengalaman belanja produk kecantikan yang aman dan terpercaya di website mereka sendiri bernama Sociolla.com.
Sociolla memanfaatkan tren e-commerce yang saat itu sedang booming, dengan fokus pada website pribadi sebagai rumah utama. Website mereka memberikan pengalaman belanja yang dikurasi dengan hati-hati, menyediakan produk-produk yang asli dan terverifikasi, serta menonjolkan aspek edukasi dalam setiap kontennya.
Hal ini membuat konsumen percaya untuk terus berbelanja di Sociolla, terutama karena produk palsu menjadi isu besar di dunia kecantikan online kala itu .
Menurut Kata.Data, rata-rata kunjungan situs per bulan ke Sociolla pada kuartal IV/2020 sebesar 3,09 juta.. Dengan potensi ini, Sociolla berhasil meraih lebih banyak transaksi dan exposure di marketplace tanpa meninggalkan identitas brand yang kuat.
Dengan konten edukatif dan komunitas beauty enthusiast yang semakin solid, Sociolla berhasil membangun kepercayaan konsumen. Mereka juga menjadi pionir dalam review jujur dan memberikan sertifikasi keaslian produk, yang membuat konsumen semakin setia belanja di website mereka .
Namun, seiring dengan pertumbuhan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada, Sociolla tidak bisa tutup mata. Marketplace memberi mereka peluang lebih besar untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan. Mereka memutuskan untuk masuk ke marketplace sekitar tahun 2020, dan langkah ini membawa hasil yang signifikan.
Apa Sih Rahasia Kesuksesan Sociolla?
Sociolla berhasil menjaga identitas dan kualitas, tetap selektif dalam memilih produk yang dijual dan menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui program SOCO Rewards dan ulasan produk yang interaktif . Ini menciptakan loyalitas konsumen yang tidak mudah pindah ke kompetitor.
Selain itu, strategi omni-channel Sociolla juga patut diacungi jempol. Mereka nggak cuma hadir di platform online, tapi juga pada tahun 2019 memperkuat brandnya lewat offline store mereka, Sociolla Store, yang tersebar di berbagai kota besar. Merupakan bagian dari strategi yang disebut O2O (Online to Offline), di mana konsumen bisa melihat produk di toko fisik, lalu melakukan pembelian lewat website atau marketplace .
Perjalanan Sociolla menunjukkan bahwa fleksibilitas dan adaptasi adalah kunci kesuksesan sebuah bisnis. Melalui keberhasilannya, Sociolla membuktikan bahwa brand bisa berkembang dengan baik jika mampu memanfaatkan semua platform yang ada tanpa kehilangan jati diri.
Jadi, untuk kamu para UMKM, jangan ragu buat website dan kembangkan strategi omni-channel! Yuk, jalan bareng Skena dan upgrade bisnis lebih tinggi dengan develop website bisnismu.