Setiap hari, manusia menerima banyak informasi baik secara audio ataupun visual. Dari berbagai referensi menyebutkan bahwa kapasitas memori otak manusia setara dengan satu juta gigabyte. Meskipun begitu, manusia pada umumnya ternyata hanya mampu mengingat tujuh hal dalam satu waktu.
Pertanyaannya adalah bagaimana memasukkan bisnis kamu ke dalam salah satu dari tujuh hal yang bisa diingat manusia ketika membicarakan atau memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan bisnismu? Itulah yang akan coba kita bahas di dalam tulisan kali ini.
Jika kamu melihat delapan gambar, di mana tujuh di antaranya adalah gambar hitam putih sedangkan salah satunya memiliki gambar yang penuh warna, maka secara otomatis mata dan pikiranmu akan terfokus pada gambar berwarna. Hal itulah yang menjadi PR bagi bisnismu. Bagaimana agar bisnismu mampu menonjol di antara bisnis lainnya, sehingga bisa mencuri perhatian audiens.
Berikut adalah beberapa tahapan branding yang harus kamu perhatikan untuk merebut perhatian audiens:
1. Tentukan Tujuanmu
Sebelum melakukan branding, kamu terlebih dahulu harus menentukan tujuan apa yang ingin kamu capai di dalam branding. Apakah kamu ingin memperkenalkan produk baru, meningkatkan penjualan, ataukah ingin memperluas pasar? Perlu diingat bahwa tujuan yang berbeda, akan menemui proses dan hasil yang berbeda pula.
2. Tawarkan Nilai Lebih
Apa yang membuat produk atau jasa yang kamu tawarkan memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan kompetitor? Apakah nilai tersebut relevan dengan kebutuhan audiens yang kamu sasar? apakah nilai tersebut menjawab pencarian audiens akan hal-hal di dalam hidupnya?
3. Tentukan Budaya
Pada umumnya, setiap perusahaan akan menentukan budaya yang ingin mereka tampilkan kepada audiens melalui produk atau jasanya. Hal itu akan dilakukan secara berulang dan terus-menerus untuk menciptakan identitas di dalam kepala audiens. Dari sanalah, audiens akan lebih mudah mengidentifikasi produkmu ketika menginginkan produk sejenis yang banyak beredar di pasaran.
Oleh sebab itu, dibutuhkan pembangunan budaya yang positif terhadap produk bisnismu, karena budaya positif ini akan mudah dikenali oleh audiens dan mempermudah bisnismu dalam melakukan pemasaran.
4. Tentukan Strategi Pemasaran
Jika kamu berpikir bahwa strategi pemasaran adalah hak yang terpisah jauh dengan branding, hal itu perlu ditinjau kembali mengingat pemasaran sebagai ujung tombak ekonomi perusahaan dan merupakan aktivitas keseharian perusahaan, dan sangat berpengaruh terhadap bagaimana proses branding itu sendiri.
Setiap kebijakan pemasaran yang diambil, baik dari segi promosi, hingga metode distribusi produk, akan sangat berpengaruh terhadap citra perusahaan, yang pada ujungnya akan memberi kesan di kepala audiens. Oleh sebab itu, penting untuk menyelarasakan antara strategi pemasaran dengan tujuan branding yang sebelumnya telah disusun.
Dari keempat tahapan branding di atas, kamu bisa mulai meramu aktivitas branding yang sesuai untuk bisnismu, agar dapat menguasai pikiran audiens. Mulai dari menentukan tujuan, memastikan nilai lebih yang kamu tawarkan, menentukan budaya, hingga ke strategi pemasaran, sebaiknya memiliki benang merah agar brand identity bisnismu terlihat utuh dan mudah diidentifikasi oleh audiens.
Jika kamu masih bingung dalam menentukan brand identity bisnismu, atau masih ragu terhadap branding yang kamu lakukan saat ini, kamu bisa menghubungi Skena disini untuk membincangkan masalah yang sedang kamu hadapi. Sebagai digital creative agency, Skena bisa memberikan solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang dihadapi oleh bisnismu.